Published on July 03, 2024
LearningRoom Teacher Community (LRTC) kembali sukses menggelar webinar pendidikan untuk periode bulan Juni lalu, dengan pembahasan yang tak kalah menariknya dibandingkan tema-tema sebelumnya.
Kali ini, LRTC ingin mengangkat tema pendidikan terkait metode game-based learning yang tidak hanya bersifat menyenangkan tapi sekaligus memberi hasil efektif kepada siswa.
Eksplorasi Game-Based Learning untuk Metode Pembelajaran Menyenangkan dan Efektif
Berlangsung hari Rabu (26-06-2024) kemarin, via Zoom Online, webinar kali ini diikuti oleh kurang lebih 191 peserta dari berbagai kalangan dan penggiat pendidikan seluruh wilayah di Indonesia.
Agak berbeda dengan webinar-webinar terdahulunya, LRTC kini mengundang narasumber dari SoLeLands, developer produk game-based learning, untuk memberi kajian terhadap bagaimana pembelajaran berbasis game menjadi bekal generasi muda sekarang untuk menghadapi revolusi pendidikan ke depannya.
"Saat anak bermain game kami, proses belajarnya menjadi lebih natural dan mereka bisa memahami dengan sendirinya tanpa harus ada yang mengajari," tutur Jonathan Prathama, CEO dan Founder SoLeLands Indonesia. "Jadi, dengan SoLeLands itu, kita ingin konsep pembelajaran berjalan alami dan effortless, tanpa perlu menghafal materinya."
Dirinya juga melanjutkan bahwa SoLeLands bertujuan untuk membangun life skill dari anak-anak agar dapat menghadapi tantangan masa depan yang dinamis dan tidak bisa ditebak.
Manfaat Game-Based Learning di Kelas untuk Peningkatan Efektivitas Belajar
Dari kacamata tenaga pendidik di Indonesia, LRTC memberi kesempatan para peserta untuk mendengar langsung pengalaman inspiratif dari sosok Siti Marlina, Guru SDN 4 Sidodadi, yang juga aktif sebagai Sekretaris Sagusavi, Koordinator Upgrading Bahasa Inggris Patean, dan Koordinator KKG Sidapat, serta anggota Guru Penggerak angkatan 10.
Dalam pemaparannya, Siti Marlina membeberkan cara implementasi game-based learning atau pembelajaran berbasis edukasi dalam proses belajar di kelas. Mulai dari menentukan tujuan pembelajaran, lalu mencari game-based learning yang sesuai tujuan kita, kemudian cara dan proses bermainnya, sampai ke pelaksanaan di kelas, kumpulkan hasil sampai ke tahap evaluasi.
"Dengan keterbatasan internet di daerah kami (Kendal - red), sebagian besar permainan yang saya gunakan adalah non-digital tanpa memerlukan internet tapi tetap mampu memberikan hasil optimal dari seluruh siswa," ungkap Siti Marlina. "Guru nantinya akan berperan sebagai fasilitator dan bahkan sebagai observer untuk mengumpulkan data atau informasi sebagai bahan mengenai tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran melalui metode game-based learning ini."
Beberapa contoh game edukasi non-digital yang dimanfaatkan oleh Siti Marlina di kelas, antara lain adalah Puzzle, Block, dan Spin the Wheel, yang menggunakan alat-alat sederhana dan mudah ditemukan sekitar sekolah.
Implementasi Game-Based Learning di Sekolah dengan LearningRoom
Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan zaman, sosok guru sebagai pilar utama pembelajaran mengalami tantangan-tantangan baru dalam mengajar anak-anak dengan metode kekinian.
Melalui webinar ini, banyak guru menyampaikan beberapa kendala yang secara nyata mereka hadapi sekarang, seperti siswa yang susah diatur, short attention span, cepat bosan, generasi menunduk, termasuk ketergantungan anak zaman now dengan gadget, dan masih banyak lagi.
Dari sisi murid, dengan banyak mata pelajaran yang harus mereka ikuti jadi semakin susah menangkap inti pembelajaran, metode pengajarannya tidak menyenangkan, timpangnya kemampuan tiap siswa di kelas, dan kadang susah fokus karena terdistraksi game online.
"Salah satu solusinya adalah game-based learning, yang menurut survei terbukti menjadi metode pembelajaran dengan success rate mencapai 60%," tandas Avinda Akil. "Ada jenis-jenis game-based learning yang sederhana dan dapat diterapkan oleh guru di kelas yang mampu meningkatkan kreativitas, fokus, semangat belajar, dan kompetensi siswa."
Pada intinya, penggunaan game-based learning dalam kelas harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin kita capai, serta bersifat menantang namun jangan terlalu sulit juga mekanismenya, berikan pengalaman unik, atau memakai media pembelajaran yang tepat.
"LearningRoom hadir sebagai media pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris yang memanfaatkan game-based learning untuk membantu para guru mempersiapkan materi ajar efektif serta lebih menyenangkan bagi siswa," papar Avinda Akil. "Terbukti di beberapa daerah, saat menggunakan LearningRoom untuk mengukur kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris, nilai mereka mayoritas naik dari sebelumnya hanya berkisar di angka 60 hingga mencapai kisaran angka 85."
Beberapa metode game-based learning yang dipakai dalam LearningRoom mencakup kegiatan melengkapi dialog, menyusun kata, mencocokkan gambar dan audio, memory game, permainan mewarnai, belajar menggunakan lagu, video pembelajaran, dan sistem gamifikasi pada fitur Galaxy Gem, yang memberi reward kepada pencapaian siswa sehingga mereka kian termotivasi untuk terus belajar.
Tertarik lebih jauh dengan ragam pembahasan dan diskusi secara online dengan sesama penggiat dan pelaku dunia pendidikan di Indonesia? Pantau terus jadwal event berikutnya dari LearningRoom Teacher Community!
***
Mari Bertualang dan Belajar Bahasa Inggris di
Bergabung dan dapatkan lebih banyak berita menarik serta penawaran khusus!