Published on October 22, 2024
Setelah resmi menjabat sebagai Presiden RI, Prabowo Subianto langsung mengumumkan susunan Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029. Pengumuman dilakukan hari Minggu malam, 20 Oktober 2024, di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pengumuman tersebut, yang paling menarik perhatian kita tentunya adalah keputusan untuk memecah Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menjadi tiga kementerian.
Terkait langsung dengan masalah pendidikan, kita akan fokus pada dua kementerian baru, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), lalu Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Siapa saja sosok menteri dan wakil menteri yang akan memimpin kedua kementerian baru ini? Simak profil singkat mereka dalam ulasan berikut ini.
MENTERI: Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed.
Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. lahir pada 2 September 1968 di Kudus, Jawa Tengah. Ia adalah seorang cendikiawan Islam yang menjabat Sekretaris Umum PP Muhammadiyah untuk periode 2022-2027.
Abdul Mu'ti tercatat menyelesaikan pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum, kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri Kudus dan Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi. Ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1991, gelar magister dari Flinders University, Australia Selatan pada tahun 1996, dan gelar doktor dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2008.
Pengalaman organisasinya diawali saat dirinya bergabung Muhammadiyah pada tahun 1994, kemudian menduduki berbagai posisi kepemimpinan, hingga berkiprah di level global dengan menjadi anggota British Council Advisory Board dan Indonesia-US Council on Religion and Pluralism.
Kontribusinya di sektor pendidikan termasuk pengembangan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah. Bermodalkan pengalamannya dalam organisasi pendidikan membuat dirinya sangat kompeten dalam memimpin reformasi pendidikan di Indonesia.
WAKIL MENTERI 1: Dr. Fajar Riza Ulhaq, M.Si.
Dr. Fajar Riza Ulhaq, M.Si. adalah seorang intelektual dan penulis yang baru-baru ini ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia lahir pada 1 Februari 1979 di Sukabumi.
Fajar Riza Ulhaq memiliki latar belakang akademik yang kuat di bidang pendidikan dan keagamaan. Ia menyelesaikan S1 di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tahun 2002, dan lanjut studi di Center for Religious and Cross-Cultural Studies, Universitas Gadjah Mada (UGM), yang diselesaikan pada tahun 2006.
Dengan pengalaman dan latar belakang yang luas di bidang pendidikan dan keagamaan, Fajar Riza Ulhaq diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
WAKIL MENTERI 2: Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D.
Atip Latipulhayat adalah seorang tokoh akademisi dan ulama, kelahiran 28 Juli 1964 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang sangat solid di bidang hukum internasional.
Atip Latipulhayat menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran pada tahun 1990, lalu S2 di Monash University, Australia (2000), dan PhD di Monash University pada tahun 2007.
Selain itu, ia juga mengikuti berbagai program pendidikan tambahan di institusi internasional terkemuka seperti The Hague Academy of International Law di Belanda, The United Nations Geneva Office, dan The International Ocean Institute di India.
MENTERI: Prof. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, M.Sc., Ph.D.
Prof. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, M.Sc., Ph.D. adalah seorang tokoh akademisi dan ilmuwan yang lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang sangat solid di bidang teknik mesin.
Satryo Soemantri Brodjonegoro meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley. Ia kemudian bergabung dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai staf pengajar di Departemen Teknik Mesin. Selama di ITB, ia juga menjabat sebagai Ketua Departemen Teknik Mesin (1992-1995) dan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (1995-1998).
Sebelumnya, Satryo Soemantri Brodjonegoro telah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) di Kementerian Pendidikan Nasional RI dari tahun 1999 hingga 2007. Di bawah kepemimpinannya, terjadi banyak reformasi dan pembaharuan dalam pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk perubahan institusi pendidikan tinggi menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Dengan pengalaman dan latar belakang yang luas di bidang teknik mesin dan pendidikan tinggi, Satryo Soemantri Brodjonegoro diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia.
WAKIL MENTERI 1: Prof. Dr. Fauzan, M.Pd.
Mantan rektor UMM selama dua periode, dengan kiprah panjang dan deretan inovasi di dunia pendidikan tinggi. Nama Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. menjulang ketika berhasil membawa UMM ke level internasional hingga mendapatkan predikat Kampus Islam Terbaik Dunia.
Salah satu inovasinya yang paling menarik adalah Center of Excellence (CoE), sebuah program untuk mempercepat kelulusan mahasiswa dan memberikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri
Fauzan diharapkan dapat memanfaatkan pengalaman dan inovasi-inovasi yang telah dilakukannya di UMM untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia.
WAKIL MENTERI 2: Prof. Stella Christie, B.A., Ph.D.
Prof. Stella Christie, B.A., Ph.D., adalah seorang ilmuwan kognitif asal Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Ia memperoleh gelar sarjana dari Harvard University dan gelar Ph.D. dari Northwestern University dalam bidang psikologi kognitif.
Saat ini, ia merupakan guru besar di Tsinghua University, Beijing, Tiongkok, di mana ia juga memegang posisi sebagai Research Chair di Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence serta Direktur Child Cognition Center.
Korelasinya dengan jabatannya sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi adalah pengalaman dan keahlian akademiknya dalam bidang kognitif dan pembelajaran.
Selain itu, ia berperan aktif sebagai penasihat sains dan pendidikan bagi Pemerintah Indonesia, dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk jabatannya saat ini.
Dengan pemecahan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi menjadi tiga kementerian terpisah, diharapkan fokus dan efektivitas dalam pengelolaan pendidikan dapat meningkat. Dua kementerian baru, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, kini dipimpin oleh sosok-sosok yang berkompeten dan berpengalaman.
Kehadiran para menteri dan wakil menteri baru ini membawa harapan besar untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan latar belakang yang kuat dan visi yang jelas, mereka diharapkan mampu membawa perubahan positif dan inovasi dalam sistem pendidikan kita. Mari kita dukung dan nantikan langkah-langkah strategis yang akan mereka ambil untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.
Dengan semangat baru dan kepemimpinan yang inspiratif, masa depan pendidikan Indonesia tampak lebih cerah dan menjanjikan. Semoga upaya mereka dapat memberikan dampak yang signifikan bagi generasi penerus bangsa.
***
Mari Bertualang dan Belajar Bahasa Inggris di
Bergabung dan dapatkan lebih banyak berita menarik serta penawaran khusus!